Pada awal peluncuran, Toyota Kijang hanya diproduksi sebanyak 1.168 unit. Seiring berjalan, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit pada tahun 1978. Jumlah produksi Toyota Kijang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Faktor kuat Toyota Kijang semakin diminati saat itu, karena kendaraan multifungsi dan serbaguna itu mudah perawatannya dengan harga yang cenderung terjangkau
Eksterior Toyota Kijang Pick Up 1977
Bentuk kap mesin yang serupa moncong buaya saat membuka inilah yang menjadi inspirasi julukan “Buaya” dan melekat pada Kijang generasi pertama. Penempatan mesin di dalam moncong juga memiliki kelebihan dalam hal safety dibanding kompetitornya waktu itu yang seluruhnya bermodel cab over. Selain itu, ruang mesin yang terpisah dari kabin juga membuat panas mesin tak merayap naik melalui bangku menjadikan kabin Kijang lebih nyaman.
Lanjut ke bagian samping, kesederhanannya sangat terlihat. Meski demikian tetap ada penambahan lubang ventilasi di bawah spion samping kiri dan kanan guna memperbaiki sirkulasi udara ke kabin. Juga ada detail kecil juga ditambahkan pada model pick-up, yaitu penambahan titik-titik pengait tali pengikat di bak belakang. Selain itu kap mesin juga dibuat lebih aman dengan penambahan mekanisme pengunci.
Seperti halnya mobil untuk angkutan barang, tidak ada yang istimewa di Toyota Kijang generasi pertama ini. Tutup belakang pakai bahan lempengan besi yang ditekuk dengan besi press. Pelat baja datar sebagai bahan baku ditekuk dan dipotong membentuk panel, dan selanjutnya dilas. Dengan alasan menekan biaya produksi pula hanya panel bodi, rangka, dan kursi saja pada Toyota Kijang 1977 ini yang dibuat dari nol.
Operasi Toyota Kijang Pick Up 1977
Toyota sengaja memilih mesin berkode 3K milik Toyota Corolla generasi III (atau generasi kedua di Indonesia) dengan beberapa alasan. Mesin berkapasitas bersih 1.166 cc ini telah terbukti tangguh dan bandel. Peredaran mesin 3K di Corolla juga membuat banyak mekanik lebih familier dengan mesin ini, dengan begitu mesin ini menjadi mudah dipelihara dan tak sulit mencari suku cadangnya. Mengenai angka tenaga dan torsi kami sudah siapkan di boks spesifikasi.
Dengan kapasitas lebih besar dibanding kompetitornya saat itu, mesin 3K juga sanggup menghadirkan performa yang dibutuhkan kendaraan niaga 1 ton. Digandeng dengan transmisi 4-percepatan dan differential milik Lite Ace, mesin ini membuktikan diri sebagai sumber tenaga yang irit konsumsi bahan bakar. Dari sisi marketing, penggunaan mesin Corolla yang sudah terkenal juga menarik konsumen dan membuat orang lebih mudah percaya pada performa dan durability Kijang.
Daftar Harga Toyota Kijang Pick Up 1977
Sebenarnya kami tidak menyarankan Anda untuk membeli mobil ini untuk digunakan sehari-hari. Format mobil barang membuat bantingannya keras dan mengocok perut Anda. Tapi jika Anda suka koleksi mobil dan menemukan kondisi Kijang lansiran 1977 ini dengan bodi utuh, maka beli saja mobil ini. Nilai sejarah yang kuat membuat Anda bangga punya mobil ini. Harga? Jelas gelap. Tapi kami prediksi untuk kondisi istimewa seperti ini bisa tembus Rp 30 jutaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar